Jangan Rayakan Hari Valentine
RIYADH, Arab Saudi (Antara/Reuters):
Lembaga agama Arab Saudi memerintahkan umat Islam agar
menghindari perayaan berhala Hari Valentine guna
menghindari murka Allah, demikian laporan harian
Ar-Riyadh, Jumat. "Itu adalah hari raya penyembah
berhala ..., dan umat Muslim --yang percaya pada Allah
dan Hari Kiamat-- tak boleh merayakan atau mengakuinya
atau mengucapkan selamat (kepada orang yang
merayakannya).
Umat Muslim wajib menjauhkannya guna menghindari
hukuman dan murka Allah," kata komite tersebut --yang
dipimpin oleh Imam Agung Syeikh Abdulaziz bin Abdullah
Asy-Syeikh. Idul Fitri dan Idul Adha adalah hari raya
umat Muslim yang mengikuti bulan suci Ramadhan dan
Ibadah Haji. Kerajaan tersebut, yang menerapkan hukum
Islam murni, melarang hari raya non-Muslim dan polisi
moralnya biasanya melakukan penggerebekan guna
menjamin bahwa toko tak menjual cinderamata atau
hiasan pada Tahun Baru, Natal atau Hari Valentin
--yang diambil dari nama seorang tokoh Nasrani.
Sebanyak tujuh juta orang asing tinggal di Arab Saudi,
tempat kelahiran agama Islam. Banyak di antara mereka
berasal dari negara Asia, tempat Hari Valentine
dirayakan.
Haram
Ketua MUI Sumut Prof Dr H Abdullah Syah, MA mengatakan
kalangan umat Islam dilarang keras melaksanaan
valentine day karena bertentangan dengan norma agama
dan budaya Indonesia. "MUI sudah mengeluarkan fatwa
haram terhadap valentine day karena pelaksanaannya
bersifat hura-hura dan menjurus maksiat," kata
Abdullah Syah kepada Waspada, Jum'at (13/2), berkaitan
hari valentine day (hari kasih sayang) yang biasanya
dirayakan pada setiap 14 Februari.
Menurut Abdullah Syah, dalam Islam dianjurkan berkasih
sayang atau bersilaturahmi antara anak dengan
orangtua, kakak dengan adik yang semuhrim, suami
isteri dan sebagainya. "Kalau kegiatan syukuran,
bersilaturahmi atau berkasih sayang dalam keluarga itu
dianjurkan setiap hari dan tidak harus ditetapkan
tanggalnya.
Intinya berkasih sayang itu dibolehkan asal ada batas
norma agama dan budaya ketimuran," ujar Abdullah yang
juga guru besar IAIN-SU. Tetapi pada peringatan
'valentine day', kata dia, kerap kali pelaksanaannya
tidak sesuai ajaran Islam seperti pesta pora, bergaul
lawan jenis yang tidak muhrim, minuman keras, dan
sebagainya. "Akibat pelaksanaannya menjurus maksiat
maka MUI mengharamkan 'valentine day'," tegas dia.
Untuk itu, kata Abdullah Syah, diimbau kepada generasi
muda, khususnya umat Islam, agar jangan terpengaruh
acara 'valentine day' yang berasal dari budaya barat
tersebut. "Biasanya acara bersifat foya-foya itu
banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Kalau hidup
tidak mau merugi, hindarilah 'valentine day' itu,"
tambah dia.
Imam Masjid Gang Bengkok Medan Drs H Ahmad Sazali
mengatakan, semua hari dalam kehidupan muslim di dunia
ini untuk berkasih sayang dalam arti bersilaturahmi.
"Berkasih sayang itu bisa juga saling menghargai,
menyayangi dan menghormati antara yang tua dengan yang
muda dan sebaliknya," ujar dia. Jadi, kata Ahmad
Sazali, berkasih sayang itu tidak harus diperingati
dalam bentuk berpelukan antara dua jenis yang bukan
muhrimnya, bermabuk-mabukan, narkoba, pesta pora dan
sebagainya. "Yang kerap terjadi pada acara 'valentine
day' itu sering diwarnai dengan perbuatan yang
dilarang agama dan budaya kita sehingga memudahkan
setan merusak iman manusia," tambah dia. Dalam Islam,
ujar Ahmad Sazali, Allah jelas melarang umatnya
mengikuti ajaran agama dan budaya orang lain.
"Barangsiapa yang mengikuti agama yang bukan ajaran
Islam maka Allah akan melaknatnya. Otomatis 'valentine
day' itu haram hukumnya," kata dia.
Kamis, 11 Februari 2010
Mengapa Valentine Dilarang
Kamis, 21 Januari 2010
Adab dan Akhlaq dalam menuntut Ilmu
Adab dan Akhlak dalam Menuntut Ilmu
Oleh Ade Nurdiansyah, S.Pd
Di dalam Al Qur’an diterangkan bahwa sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Ilmu merupakan sarana utama menuju kebahagiaan abadi. Ilmu merupakan pondasi utama sebelum berkata-kata dan berbuat. Dengan ilmu, manusia dapat memiliki peradaban dan kebudayaan. Dengan ilmu, manusia dapat memperoleh kehidupan dunia, dan dengan ilmu pula, manusia menggapai kehidupan akhirat.
Baik atau buruknya suatu ilmu, bukan karena ilmunya, melainkan karena niat dan tujuan si pemiliki ilmu. Ibarat pisau, tergantung siapa yang memilikinya. Jika pisau dimiliki oleh orang jahat, maka pisau itu bisa digunakan untuk membunuh, merampok atau mencuri. Tetapi jika dimiliki oleh orang baik, maka pisau itu bisa digunakan untuk memotong hewan qurban, mengiris bawang atau membelah ikan.
Di bawah ini merupakan metode yang baik dalam mencari/menuntut ilmu, agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dan mendapat barokah dari Allah
- Awali dengan niat yang benar, baik dan ikhlas. Niatkan bahwa mencari/menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan ridho Allah. Niatkan bahwa ilmu yang dimiliki akan digunakan untuk kebaikan, bukan untuk mengejar dunia semata. Niatkan bahwa dengan ilmu tersebut, kita berjuang di jalan Allah. Memohonlah kepada Allah agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dunia-akhirat. Memohonlah kepada Allah agar kita terhindar dari ilmu/ajaran sesat dan menyesatkan.
- Selalu minta restu dan ridho orangtua. Mintalah dengan kerendahan hati dan santun kepada orangtua untuk mendoakan agar kita selamat dunia-akhirat.
- Berhati-hati dalam memilih ilmu. Pelajarilah ilmu agama sebagai landasan hidup. Pelajarilah ilmu tentang aqidah, karena aqidah yang benar merupakan pondasi keimanan. Pelajarilah ilmu tentang akhlak, karena akhlak merupakan cermin dari suasana hati. Ingatlah... bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW diutus ke dunia untuk memperbaiki akhlak manusia. Pelajarilah ilmu fiqh agar tata cara ibadah kita sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Pelajarilah ilmu-ilmu duniawi sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah dan berbuat kebaikan.
- Belajar kepada guru yang terpercaya akan keilmuannya dan agamanya. Cara ini lebih cepat dan lebih meyakinkan daripada belajar tanpa guru. Dengan belajar kepada guru akan memungkinkan diskusi, tanya-jawab dan timbal-balik antara murid dan guru.
- Belajar kepada alam. Gunakanlah akal untuk memikirkan alam semesta ini dan kejadian-kejadiannya, dalam rangka meneguhkan/menguatkan keyakinan kita terhadap kekuasaan dan keagunggan Allah.
- Belajar dari pengalaman dan ujian hidup. Jika hidup dan kehidupan ini kita jalani dengan kesholehan hati, maka setiap pengalaman dan ujian/cobaan dapat kita jadikan pelajaran. Sabar dan rasa syukur kepada Allah merupakan dua aspek penting dalam mengambil atau memetik pelajaran dari pengalaman dan ujian hidup.
Jangan menjadi manusia yang berilmu (pintar) tetapi zolim. Dan jangan pula menjadi manusia yang taat beribadah (sholeh) tapi bodoh. Ilmu tanpa didasari dengan keimanan, maka dengan ilmu tersebut manusia akan berbuat kerusakan dan kezoliman. Iman tanpa didasari dengan ilmu, maka keimanannya bersifat semu, hanya sebuah khayalan dan sugesti belaka, begitupun ibadahnya hanya bersifat ikut-ikutan. Oleh karena itu, raihlah kesuksesan dengan 2 sayap, iman dan ilmu. Insya Allah... kesuksesan yang kita raih bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
Menuntut ilmu tidaklah mudah, tetapi juga tidak sulit. Dalam menuntut ilmu dibutuhkan keyakinan, kesabaran, kesungguhan, dan pengorbanan. Kita harus meyakini bahwa kita pasti bisa memahami suatu ilmu/pelajaran. Kita harus bersabar, karena untuk memahami suatu ilmu sampai tuntas memerlukan waktu yang lama. Kita harus sungguh-sungguh, karena hanya dengan kesungguhan suatu ilmu dapat kita miliki. Kita harus mempunyai jiwa berkorban, karena untuk meraih ilmu perlu tenaga dan biaya.
Beberapa hal yang dapat memperoleh kemudahan dalam menuntut ilmu:
- taat beribadah, rajin bangun malam untuk sholat tahajud dan tafakur.
- tidak berbuat maksiat
- memuliakan/menghormati guru (adab murid kepada guru)
- memuliakan/menghormati sahabat (adab murid kepada sesama murid)
- memuliakan/menghormati kitab/buku (adab murid kepada pelajaran)
- sering bergaul/berdiskusi dengan ulama (memuliakan ulama)
- membiarkan diri lapar ketika sedang belajar (rajin berpuasa)
Adab murid kepada guru
- menghormati dan memuliakan guru dan keluarganya dengan tulus dan ikhlas
- tunduk dan patuh terhadap semua perintah dan nasihat guru
- jujur dan setia bersama guru
- bersikap rendah hati, lembut dan santun kepada guru
- hendaknya memaafkan guru ketika beliau melakukan suatu kesalahan
- tidak menjelek-jelekan dan tidak memfitnah guru
- tidak menghianati dan tidak menyakiti hati guru
- berusaha melayani guru dengan sebaik-baiknya
- selalu berusaha menyenangkan hati guru
- memanggil guru dengan panggilan yang disukainya
- berusaha menyukai apa yang disukai oleh guru
- membiasakan diri memberikan hadiah kepada guru dan keluarganya sebagai tanda penghormatan kepada mereka
- tidak berjalan di depan guru ketika berjalan bersamanya
- tidak terbahak-bahak di depan guru
- tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan guru
- selalu duduk dalam sikap sopan
- berusaha keras ( jihad ) dan tekad membuat kemajuan bersama guru
Keberhasilan dan kemudahan dalam proses menuntut ilmu terletak pada kelakuan baik (adab) si penuntut ilmu, terutama adab kepada guru. Sayyidina Ali rodhiallu’anhu berkata, "aku ibarat budak dari orang yang mengajarkanku walaupun hanya satu huruf ". Perkataan Ali ini merupakan ungkapan bahwa begitu besar penghormatan beliau kepada guru.
Khalifah Harun Ar Rasyid pernah mengirimkan putranya untuk belajar kepada syekh burhanuddin. Suatu saat, ketika khalifah berkunjung untuk menemui putranya yang sedang belajar, khalifah melihat putranya itu sedang menuangkan air wudhu untuk syekh. Lalu khalifah berkata kepada putranya, "Wahai anakku, kenapa engkau menggunakan tangan kananmu untuk menuangkan air sementara tangan kirimu kau biarkan diam. Gunakanlah kedua tanganmu, yang satu untuk menuangkan air dan yang satu lagi untuk membasuh kaki gurumu." Subhanallah... begitu tegas khalifah mendidik anaknya agar hormat kepada guru.
Adab murid kepada sesama murid
- menghormati dan memuliakan sesama murid dengan tulus dan ikhlas
- hendaknya memberikan nasehat kepada sesama murid dengan kerendahan hati dan bebas dari kesombongan ( amar ma’ruf nahi munkar )
- selalu berbaik sangka kepada sesama murid dan tidak mencari-cari keburukan mereka
- tidak menyakiti hati sesama murid
- hendaknya menerima permintaan maaf sesama murid apabila mereka memintanya
- selalu membantu sesama murid dalam suka maupun duka
- bersikap rendah hati dan santun kepada sesama murid
- tidak meminta menjadi pemimpin mereka, hanya menjadi sesama saudara dengan mereka
- lapang dada dalam perbedaan pendapat yang mungkin terjadi di antara sesama murid
Adab murid kepada pelajaran
- niat yang ikhlas karena Allah ketika memulai belajar
- diniatkan bahwa belajar ( menuntut ilmu ) itu untuk menghilangkan kebodohan diri dan orang lain di lingkungannya
- menghormati dan memuliakan buku pelajaran ( kitab ) dengan tulus dan ikhlas
- menjaga kebersihan dan kerapihan buku pelajaran ( kitab )
- meletakkan buku pelajaran ( kitab ) di tempat yang baik dan terhormat
- tekun dan kontinyu dalam memahami pelajaran ( ilmu )
- membiasakan diri menghafal pelajaran dan menjaga hafalan
- selalu menulis atau mencatat pelajaran ( ilmu ) yang diperoleh
- meneliti sumber dan isi pelajaran ( ilmu ) yang ada dalam buku atau kitab
- bersikap adil terhadap isi pelajaran ( ilmu ) yang ada dalam buku atau kitab
- menjauhkan sifat malu yang berlebihan dalam proses memahami suatu pelajaran atau ilmu
Semoga ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga bermanfaat untuk orang lain. Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha untuk selalu berbuat baik, memperhatikan adab dan berakhlak mulia. Insya Allah.... ilmu yang kita miliki dapat menyelamatkan kita di kemudian hari. Jika penuntut ilmu tidak memperhatikan bahkan meninggalkan adab dan akhlak, maka amal dan ilmunya tidak akan mendapatkan barokah dari Allah.
Allahu akbar ...!!!
Sabtu, 16 Januari 2010
Agenda Saat waktu liburan sekolah
09.00-10.00: Bangun,Bersih kan tempat tidur,Mandi,Sarapan
10.00-12.00: Main komputer,Internetan,nonton,Sholat JUMAT
12.00-15.00: Selesai sholat,makan,Main PS
15.00-18.00: Main PS, Sholat ashar
18.00-24.00: Sholat maghrib,Makan,Sholat Isya,Nonton,Tidur
Hari Sabtu : Jam 05.00-06.00: Sholat shubuh, Tidur lagi
06.00-07.00: Bangun, Sarapan, Mandi,Siap2 Ikut Orangtua Main Badminton
07.00-12.00 : Main Badminton
12.00-18.00 : Selesai main Badminton,Makan,Mandi,Nonton,Sholat Dzuhur dan
ashar
18.00-01.00: Sholat maghrib,Makan,Sholat Isya,Nonton,Internetan,tidur
Hari Minggu : Jam 06.00-12.00: Bangun,Mandi,Sarapan,Nonton, Internetan
12.00-18.00: Sholat Dzuhur,Makan,Nonton,Sholat Ashar,Nonton
18.00-21.00: Sholat maghrib, Jaga Warnet,Sholat isya, tidur
Hari Senin : Jam 06.00-12.00:Bangun,Mandi,Sarapan,Nonton, Internetan
12.00-18.00:Sholat Dzuhur,Makan,Nonton,Sholat Ashar,Nonton
18.00-23.00: Sholat maghrib,Internetan,Sholat Isya, Internetan, Tidur
Hari Selasa : Jam 06.00-12.00:Bangun,Mandi,Sarapan,Nonton, Internetan
12.00-18.00:Sholat Dzuhur,Makan,Nonton,Sholat Ashar,Nonton
18.00-23.00: Sholat maghrib,Internetan,Sholat Isya, Internetan, Tidur
Hari Rabu : Jam05.00-06.00 : Bangun, sholat Subuh, tidur lagi
09.00-10.00: Bangun,Bersih kan tempat tidur,Mandi,Sarapan
10.00-12.00: Main komputer,Internetan,nonton,Sholat JUMAT
12.00-15.00: Selesai sholat,makan,Main PS
15.00-18.00: Main PS, Sholat ashar
18.00-03.00: Sholat maghrib,Makan,Sholat Isya,Nonton,Tidur
Hari Kamis : Jam06.00-12.00:Bangun,Mandi,Sarapan,Nonton, Internetan
12.00-18.00:Sholat Dzuhur,Makan,Nonton,Sholat Ashar,Nonton
18.00-23.00: Sholat maghrib,Ke Cerefur Beli HP, Balik, Tidur
Hari jumat : jam06.00-12.00: Bangun,Mandi,Sarapan,Nonton, Internetan
12.00-18.00: Sholat Dzuhur,Makan,Nonton,Sholat Ashar,Nonton
18.00-21.00: Sholat maghrib, Jaga Warnet,Sholat isya, tidur
Hari Sabtu : Jam05.00-06.00: Sholat shubuh, Tidur lagi
06.00-07.00: Bangun, Sarapan, Mandi,Siap2 Ikut Orangtua Main Badminton
07.00-12.00 : Main Badminton
12.00-18.00 : Selesai main Badminton,Makan,Mandi,Nonton,Sholat Dzuhur
Hari Minggu :Jam 06.00-12.00: Bangun,Mandi,Sarapan,Nonton, Internetan
12.00-18.00: Sholat Dzuhur,Makan,Nonton,Sholat Ashar,Nonton
18.00-21.00: Sholat maghrib, Jaga Warnet,Sholat isya, tidur